Metode Pembelajaran PKn

Pembelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan warga negara dalam dimensi spiritual, rasional, emosional dan sosial, mengembangkan tanggung jawab sebagai warga negara, serta mengembangkan anak didik berpartisipasi sebagai warga negara supaya menjadi warga negara yang baik.

Menurut Udin S. Winataputra, dkk (2007: 5.52) Dalam pembelajaran PKn, kemampuan menguasai metode pembelajaran merupakan salah satu persyaratan  utama yang harus dimiliki guru. Metode yang dipilih dalam pembelajaran PKn harus disesuaikan dengan karakteristik tujuan pembelajaran PKn, karakteristik materi pembelajaran PKn, situasi dan lingkungan belajar siswa, tingkat perkembangan dan kemampuan belajar siswa, waktu yang tersedia dan kebutuhan siswa itu sendiri.

Veldhuis (1998) dalam Udin S. Winataputra, dkk (2007: 21) mengemukakan bahwa dalam proses pendidikan kewarganegaraan, kita harus membedakan antara aspek-aspek pengetahuan (knowledge), sikap dan pendapat (attitudes and opinions), keterampilan intelektual (intellectual skills), dan keterampilan partisipasi (participatory skills).

Aspek-aspek di atas harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran menjadi suatu sinergi sehingga pesan pembelajaran dapat ditangkap oleh siswa secara benar dan optimal serta dapat diejawantahkan dalam perilaku sehari-hari. Guru dapat mengupayakan terwujudnya hal tersebut dengan cara melaksanakan proses pembelajaran yang tepat.

Proses pembelajaran yang tepat melibatkan tiga kelompok utama yaitu: guru, siswa, dan materi pelajaran. Interaksi antara ketiga unsur itu memerlukan sarana dan pra sarana, seperti metode, media dan lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung.

Metode Pembelajaran PKn Simulasi

“Di Indonesia kemampuan cara mengajar siswa di depan kelas inilah yang masih kurang dimiliki guru-guru. Padahal materi pelajaran dalam kurikulum yang dipelajari itu dimana-mana sama”. (J. Drost. Kompas: 4 Juni 2002) dalam Nur Kholis Ahmad (2007)

Ketidakmampuan guru mengemas kegiatan pembelajaran  PKn dengan  tepat  akan berakibat terhadap ketidakmaksimalan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn diketahui  bahwa ketidakberhasilan itu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  1. Metode ceramah yang digunakan menyebabkan pembelajaran lebih  berfokus pada guru sehingga siswa menjadi pasif,
  2. Siswa  kurang  antusias  mengikuti  proses  pembelajaran, bahkan ada    beberapa siswa yang mengantuk.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan yaitu:

  1. Menggunakan metode yang lebih tepat yaitu metode simulasi,
  2. Membangkitkan  motivasi  belajar  siswa.

Sebagai tindakan untuk memecahkan masalah di atas, penggunaan metode simulasi dalam pembelajaran ini merupakan pilihan yang tepat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Wyatt S Looper (1999) dalam Ahmad Zaini (2007) menyajikan kerucut pengalaman yang menjelaskan bahwa jika pembelajaran yang dilakukan guru membuat siswa mempraktekan hal yang nyata, maka tingkat ingatan siswa terhadap materi belajar dalam kegiatan pembelajaran tersebut mencapai 90%.

Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, Edgar Dale (1969) dalam Azhar Arsyad (2006) menggambarkan keefektifan pembelajaran melalui pengalaman langsung ke dalam Dale’s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale) bahwa pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, karena melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba).

Lebih lanjut, jika perlu mengadakan suatu Penelitian Tindakan Kelas untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan penggunaan metode simulasi tersebut pada proses pembelajaran PKn.

 

Lentera Kecil

Media online sarana pembelajaran pendidikan dan pengetahuan informatif, inspiratif dan edukatif

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comments (10)

  1. Ide , saran , info , apa’lah itu nama’nya yg jlas ilmu ini sangat bermanfaat . Terima kasih atas metode’nya ,