
Asia Pulp and Paper dikenal sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak pada produksi pulp dan kertas. Perusahaan ini telah memberikan produk berkualitas untuk memenuhi permintaan klien di pasar global. Awalnya, perusahaan ini hanyalah produsen soda kaustik pada tahun 1972 hingga pada akhirnya APP berhasil mengembangkan bisnis di seluruh Indonesia dan China. Selama satu tahun, APP menggabungkan pulp, kertas, produk kemasan dengan konversi lebih dari 20 juta ton per tahun.
Perkembangan Asia Pulp and Paper di Indonesia
Walaupun pada awal kemunculan perusahaan ini, Asia Pulp and Paper telah menuai berbagai kritikan dari berbagai pihak di Indonesia karena aktivitas perampasan lahan dan deforestasi serta dampaknya bagi lingkungan. Namun, Asia Pulp and Paper tidak hanya berdiam diri saat menerima kritik dan saran dari banyak pihak. Kini, pihak APP telah berkomitmen untuk tidak menebangi hutan alam dan turut andil dalam pemulihan ekosistem di Indonesia. Hingga kini, Asia Pulp and Paper telah memasarkan produknya ke 150 negara yang tersebar di enam benua di seluruh dunia.
Perlahan tapi pasti, APP gerakan perusahaan ini untuk menjaga alam pun terealisasikan. Walau tidak mudah, perusahaan yang telah beroperasi selama 30 tahun ini telah mengkonversi lebih dari 2 juta hektar hutan alam di Indonesia. Simak perkembangan bisnis Asia Pulp and Paper berikut ini!
Sejarah Bisnis Asia Pulp and Paper
Sudah 30 tahun perusahaan APP memulai bisnisnya, dimulai dari tahun 1984 hingga sekarang.
1. Tahun 1984
Awal mula Asia Pulp and Paper mengembangkan bisnisnya adalah pada tahun 1984. Perusahaan ini membuka pabrik Pulp pertamanya di Riau, Sumatera.
2. Tahun 1996-2011
Pada tahun 1996, APP mengembangkan bisnisnya ke daerah Jambi, Sumatera. Produksi pulp di Jambi ini memulai pembuatan pulp serat tanaman secara eksklusif di tahun 2004, 2007 dan 2009. Akan tetapi, pesatnya deforestasi APP di Provinsi Riau tidak ada perlambatan secara signifikan di antara rentang waktu 1995 hingga 2011 atau selama kurun waktu 16 tahun.
3. Tahun 2011
Pada tahun 2011, perusahaan APP mulai mengurangi aktivitas deforestasi karena minimnya lokasi hutan untuk ditebang.
4. Februari Tahun 2013
Saat memasuki bulan Februari pada tahun 2013, Asia Pulp and Paper berkomitmen untuk tidak lagi melakukan penebangan di hutan alam. APP mengajukan strategi memasang moratorium pembukaan hutan alam dan melakukan pengembangan gambut hingga mencapai penilaian konservasi tinggi dan masuk kedalam penilaian stok karbon tinggi. Asia Pulp and Paper mencoba untuk menggabungkan strategi tersebut untuk mendukung rencana pengelolaan baru.
5. April Tahun 2014-Sekarang
Asia Pulp and Paper berusaha semaksimal mungkin untuk turut andil dalam pemulihan hutan alam serta mendukung konservasi satu juta hektar alam dan ekosistem lainnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Upaya APP didukung oleh pihak WWF.
Asia Pulp and Paper semakin berkembang dari awal kemunculannya hingga sekarang. Pertumbuhan APP tidak dapat berjalan tanpa visi misi tentang masa depan yang lebih baik. Mulai dari menggabungkan inovasi dan teknologi, Asia Pulp and Paper berhasil memperluas skala bisnis mereka.
Dengan komitmen APP untuk memberikan kepuasan bagi pelangganlah yang membuat APP berhasil menjual produknya ke seluruh belahan dunia. Dengan visi serta komitmen menuju perusahaan yang sustainable pada tahun 2030, APP akan terus melakukan yang terbaik untuk mengelola hutan dan lahan gambut yang berkelanjutan.
Perkembangan Bisnis Asia Pulp and Paper di Indonesia