
Pendidikan bukan hanya mentransfer ilmu, teori, dan fakta-fakta akademik, mengurus soal ujian, menetapkan kriteria kelulusan, atau sekadar mencetak ijazah. Pendidikan merupakan proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan ketidakjujuran.
Karena itu, proses pendidikan tidak terbatas pada hafalan dan latihan penguasaan soal-soal ujian. Proses pendidikan, selain diarahkan pada pembentukan semangat, motivasi, kreativitas, keuletan, dan kepercayaan diri, juga ditekankan pada pembentukan kesadaran, disiplin, tanggung jawab, dan budaya belajar yang baik. Proses pendidikan semacam itu dapat dikembangkan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, karakteristik, dan gaya belajar peserta didik. Itulah pendidikan bermutu.
Namun, di era kompetisi saat ini mutu saja tidaklah cukup guna membangun lembaga pendidikan yang unggul. Para pengelola lembaga pendidikan harus mampu menjadikan lembaganya berdaya saing. Lantas, bagaimana cara menciptakan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing?
Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing
Guru Besar Manajemen Pendidikan, Dedy Mulyasana dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing“ memaparkan modal dan sikap yang diperlukan, konsep yang cocok dikembangkan hingga konsep manajemen demi menciptakan pendidikan vokasi berdaya saing.
Untuk memenangkan persaingan, para penyelenggara pendidikan setidaknya mempunyai sikap kompetitif dalam menjalankan tugas kelembagaannya. Terkait hal itu, pimpinan perlu melakukan analisis kebutuhan peserta didik serta memetakan kecenderungan dan kekuatan persaingan, menetapkan standar mutu, dan merumuskan tuntutan kebutuhan dan kecenderungan lingkungan.
Analisis kebutuhan yang dilakukan harus bersifat faktual dan terukur. Itu sebabnya, analisis kebutuhan belajar atau pendidikan didasarkan atas perhitungan tentang potensi yang ada, permasalahan yang terjadi, kecenderungan ke depan, dan tuntutan perubahan serta tantangan masa depan.
Daya saing yang dimaksud ialah upaya lembaga pendidikan mempersiapkan masa depan peserta didiknya di tengah kompleksitas tantangan zaman. Misalkan saat ini sudah masuk Industri 4.0
Langkah-langkah dalam rangka memperkokoh kualitas lembaga pendidikan sekaligus membuka peluang untuk meningkatkan daya saing, dirumuskan beberapa langkah strategis, antara lain:
- Memastikan bahwa lebih dari setengah komponen organisasi mengandung keunggulan bersaing (SDM, sumber dana, sarana dan prasarana belajar, visi, misi, program, strategi, jaringan dan kerja sama, kepemimpinan, daya dukung masyarakat dan sebagainya).
- Selalu memperbarui misi, program, dan strategi yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan.
- Kritis terhadap berbagai strategi yang diterapkan dan peka terhadap strategi baru yang diterapkan oleh para pesaing.
- Berorientasi pada kepuasan pengguna layanan jasa pendidikan. Karena itu, pimpinan lembaga pendidikan tidak cuma menjual gedung, fasilitas pendidikan, dan ilmu pengetahuan semata, tetapi juga menjual kepercayaan yang di dalamnya ada profesionalisme, kelayakan, dan kepuasan.
- Selalu berada pada waktu yang tepat, bersama orang yang tepat, dan di tempat yang tepat.
- Efisien dalam menggunakan waktu, tenaga, pikiran, dan dana, sehingga dapat melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan tugas.
- Senantiasa menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan semua pihak.
Referensi
Mulyasana , Dedy. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Remaja Rosdakarya, Bandung . 2011
Menciptakan Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing