
Pengertian industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada proses perkembangan yang terjadi di bidang manajemen manufaktur. Istilah ini juga mengacu pada revolusi industri keempat dimana terjadi revolusi otomatisasi proses manufaktur ke tingkat yang baru dengan memperkenalkan teknologi produksi massal yang fleksibel dan disesuaikan.
Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2011 sebagai “Industrie 4.0” oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang (seperti bisnis, politik, dan akademisi) untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur di Jerman. Pemerintah federal Jerman kemudian mengadopsi gagasan tersebut dalam “High-Tech Strategy for 2020” yang selanjutnya membentuk kelompok kerja untuk memberi saran lebih lanjut tentang implementasi Industri 4.0.
Sejarah Revolusi Industri
Untuk dapat memahami bagaimana revolusi industri 4.0 secara khusus berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, maka berikut evolusi manufaktur dan sektor industri secara umum yang telah terjadi.
Revolusi Industri Pertama (Industri 1.0)
Industri 1.0 atau revolusi industri pertama terjadi pada abad ke 18 (1760-1840) di Inggris saat memperkenalkan dan menggunakan mesin bertenaga uap dan air sebagai sumber tenaga pengganti produksi manual oleh manusia dan hewan.
Pada waktu itu, istilah “pabrik” menjadi sedikit populer. Salah satu industri yang pertama mengadopsi metode tersebut adalah industri tekstil.
Revolusi Industri Kedua (Industri 2.0)
Revolusi industri yang kedua terjadi antara tahun 1870 dan 1914 dengan memperkenalkan sistem yang sudah ada sebelumnya seperti listrik dan jalur perakitan ke dalam industri.
Elektrifikasi pabrik berkontribusi besar pada tingkat produksi. Produksi baja secara massal membantu memperkenalkan jalur perakitan ke dalam sistem, yang berakibat pada produksi massal.
Revolusi Industri Ketiga (Industri 3.0)
Revolusi industri ketiga terjadi antara tahun 1950 dan 1970 dimana terjadi perubahan dari sistem analog dan mekanis menjadi digital sehingga sering disebut sebagai Revolusi Digital atau Era Informasi.
Revolusi ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi komputer, informasi dan komunikasi sehingga teknologi otomatisasi banyak digunakan dalam kegiatan industri.
Revolusi Industri Keempat (Industri 4.0)
Memasuki Industri 4.0, ditandai meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Implementasi Industry 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia.
Salah satu rujukan awal soal revolusi industri 4.0, Dalam buku The Fourth Industrial Revolution (2016) yang ditulis oleh Klaus Schwab, chairman World Economic Forum, menyebutkan bahwa revolusi kali ini tak hanya mengubah bagaimana bisnis dijalankan dan para pekerja berelasi, tapi juga bagaimana orang menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, revolusi industri 4.0 diproyeksikan mempengaruhi perilaku personal secara mendalam.
Pondasi Industri 4.0
Ada tiga pondasi dasar dari revolusi industri 4.0 ini, yaitu konektivitas Internet yang terhubung secara permanen atau Internet of things (IoT), data skala besar (big data) dan teknik penyimpanan data di awan (cloud computing).
Internet of things telah memungkinkan terjadinya integrasi sistematis dari fase awal pengumpulan data, pengolahan, analisis, hingga fase pemanfaatan data yang mampu memberi nilai bagi pengguna secara maksimal dalam waktu singkat.
Ketiga aspek dalam keseluruhan ekosistem digital ini telah memungkinkan berbagai simulasi, pemanfaatan kecerdasan buatan, dan integrasinya dalam berbagai hal bisa diakselerasi pemanfaatannya.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjawab tantangan batas antara realitas virtual dan dunia nyata. Industri 4.0 telah mampu membuat komunikasi mesin dengan peralatan lain, disebut Internet of Things (IoT) dan dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang disebut Internet of People (IoP), sehingga tercipta apa yang sekarang disebut sistem produksi fisik dunia maya (CPPS).
Semua ini membantu industri mengintegrasikan dunia nyata menjadi virtual dan memungkinkan mesin untuk mengumpulkan data langsung, menganalisisnya, dan bahkan membuat keputusan berdasarkan data yang telah dibuat. Dengan demikian tujuan utama dari industri 4.0 yaitu kestabilan distribusi barang dan kebutuhan, dapat terpenuhi.
Industri 4.0 memungkinkan pendataan kebutuhan masyarakat secara real time, dan mengirim data tersebut ke produsen. Sehingga, para produsen dapat memproduksi dengan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan. Tentunya secara ekonomi, hal ini dapat menjaga kestabilan harga. Secara bisnis, hal ini dapat memperluas pasar dengan jalur pasokan tanpa batas geografis.
Sekilas Tentang Pengertian Industri 4.0
Kira-kira sudah sejauh apa ya industri 4.0 di negara kita indonesia ini?
Industry 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia.
Nama:juanda
Nim:1722500189
Thanks infonya sekarang saya sudah mengerti tentang industri 4.0
Dan jangan lupa kunjungi website kampus kami juga yahh kak atmaluhur.ac.id
setelah menyimak artikel diatas, betapa berpengaruhnya ya sistem komputing didalam kehidupan manusia di seluruh dunia. dari cara hemat saya memang ada nilai positif dan nilai negatifnya, nilai positifnya ialah perkembangan teknologi semakin meningkat dan memudahkan setiap orang untuk mendapatkan dan menyampaikan informasi, namun negatifnya ialah menggerusnya budaya timur terutama di indonesia ini, yaitu etika dalam bersosial antar tetangga atau silaturahmi menjadi berkurang
Makasih mas atas penjelasan mengenai industri 4.0 ini, setelah membaca artikel mas ini saya jadi terbuka pikirannya untuk terus mengikuti perkembangan zaman, terutama di zaman industri 4.0