Tangan Dunia Telah Merangkul ODHA

Pada tahun 1985, tepatnya tanggal 2 Oktober, dunia dikejutkan dengan kematian aktor bintang film Hollywood legendaris Rock Hudson. Sosok Rock Hudson yang terkenal di era tahun ‘50-’60an  lewat film komedi romantis serta menjadi idola kaum wanita di seluruh dunia, meninggal dalam kondisi mengenaskan karena menderita AIDS yang disebabkan oleh virus HIV. Rock Hudson artis Hollywood pertama yang menjadi korban virus HIV.

Setahun sebelumnya, 15 Juni 1984 Rock Hudson telah divonis oleh dokter terinfeksi virus HIV, dan mengumumkan kepada publik  pada tanggal 25 juli 1985 bahwa dirinya sedang sekarat karena AIDS. Kala itu, dunia masih belum banyak mengerti dan asing tentang virus HIV/AIDS. Setelah kematian sang bintang, HIV/AIDS mulai menjadi bahan perbincangan yang ramai, terlebih setelah ada laporan ditemukannya virus HIV di Cina yang merupakan negara berpenduduk paling besar di dunia.

HIV adalah sebuah virus.

Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) akan menimbulkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) gejala dan infeksi (sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyebabkan orang menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Penyakit yang diperkirakan berasal dari benua Afrika pertama kali ditemukan tahun 1959 dan mulai terkenal di Amerika tahun 1981 setelah ada laporan lima laki-laki homoseksual menderita AIDS. Penularan virus dapat terjadi melalui tiga jalur utama yaitu melalui hubungan seksual, kontaminasi patogen melalui darah, serta dari ibu ke janin atau bayi disusui ibu yang terinfeksi (alasan ini menyebabkan kekhawatiran penularan, maka orang yang hidup dengan HIV sering mengalami stigma dan diskriminasi). HIV tidak menyebabkan kematian secara langsung. Sebaliknya, dengan sistem kekebalan tubuh sangat lemah membuat orang rentan terhadap infeksi lain.

Setiap tahun, sejak ditemukan virus HIV hingga saat ini, telah terjadi perubahan tentang Penyebaran AIDS,  Ilmu dan pencegahan, Aksi nasional, Pengobatan, dan Tindakan global untuk menanggulangi HIV.

Perkembangan terakhir Virus HIV tahun 2010, Amerika Serikat, Korea Selatan, Cina dan Namibia telah mengijinkan perjalanan bagi orang yang hidup dengan HIV untuk masuk di wilayahnya yang sebelumnya terdapat larangan bagi penderita HIV. Pusat Program Penelitian AIDS di Afrika Selatan (CAPRISA) menyelesaikan sidang 004 di Durban, Afrika Selatan. Hasil dari persidangan memberikan bukti pertama kalinya konsep bahwa mikrobisida vagina bisa aman dan efektif mengurangi risiko penularan heteroseksual HIV dari laki-laki untuk perempuan rentan. Penggunaan gel tenofovir 1% oleh 889 wanita berisiko tinggi infeksi HIV 39 % terbukti efektif dalam mengurangi risiko seorang wanita terinfeksi HIV. Hasil percobaan iPrEx menunjukkan penurunan penularan HIV di antara pria yang berhubungan seks dengan laki-laki .

Upaya Seluruh Dunia

Kegiatan untuk penanggulangan, pengobatan dan pencegahan virus HIV telah dibentuk baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun perseorangan dan telah merata di seluruh dunia. Bantuan serta kucuran dana, tenaga ahli, sukarelawan sudah terhimpun. PBB lewat UNDP telah membentuk komisi HIV/AIDS, negara-negara besar telah menyalurkan bantuan untuk HIV/AIDS kepada warganya juga untuk negara lain seperti AusAid, USAid. Di Indonesia telah terbentuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sesuai dengan Keputusan Presiden No.36 tahun 1994, yang diperbarui dengan Peraturan Presiden No. 75 tahun 2006.

Beberapa sumber menyebutkan keberhasilan melawan virus HIV semakin menunjukkan tingkat yang tinggi, baik dalam upaya penyembuhan, pengobatan, terapi penderita, maupun pencegahan resiko terinfeksi. Yang menjadi fokus kendala utama secara global saat ini berada pada pencegahan penyebaran penularan lebih lanjut dikarenakan pola kegiatan prilaku sebagian masyarakat yang masih buruk seperti sex bebas, pemakaian narkotika yang merupakan jalan masuknya virus HIV.

Dari segala upaya terhadap virus HIV yang dilakukan oleh sukarelawan, kelompok masyarakat, negara, dunia, masihkah virus HIV merupakan ancaman? Masih adakah keraguan ODHA untuk membuka diri?

Kisah ini hanya salah satu kisah kehidupan ODHA mungkin bisa menjadi informasi atau sumber inspirasi.

Berita menghebohkan pernah terjadi, setelah bintang basket NBA Earvin “Magic” Johnson  di atas panggung di Great Western Forum di Los Angeles mengadakan jumpa pers tanggal 7 November 1991, mengumumkan dirinya mengundurkan diri dari dunia basket yang membesarkan namanya, akibat terinfeksi virus HIV.

Magic Johnson awalnya mengatakan bahwa tidak tahu bagaimana tertular penyakit itu, tetapi kemudian mengakui bahwa memiliki beberapa mitra seksual selama karirnya bermain. Awalnya dikabarkan bahwa  Magic Johnson adalah gay atau biseksual , meskipun ia membantah keduanya. Pada waktu itu, hanya persentase kecil dari orang positif HIV telah tertular dari hubungan seks heteroseksual.

Pengakuan Magic Johnson terinfeksi  HIV menjadi berita utama di Amerika Serikat dan seluruh dunia waktu itu. Tahun 2004 ketika berlangsung moment ke tujuh ESPN, banyak artikel memuji Johnson sebagai pahlawan, dan mantan Presiden AS George HW Bush mengatakan, “Bagi saya, Magic adalah pahlawan, pahlawan bagi siapa saja yang mencintai olahraga.”

Magic Johnson bukan tipe reflektif, cenderung untuk tidak memikirkan masa lalu. Jadi, ketika ditanya apakah ia sering berpikir tentang ketika ia berdiri di atas panggung dan mengumumkan kepada dunia bahwa ia tertular virus HIV, mantan point guard NBA melontarkan senyuman dan menggeleng : tidak ada. “Saya tidak melihat kembali dan saya tidak menghabiskan banyak waktu pada penyesalan,” kata Johnson. “Saya menyesal menempatkan keluarga saya dan istri saya, Cookie, mengikuti seluruh pengalaman dan harus berurusan dengan hal-hal tertentu. Hanya itu yang benar-benar membuat saya menyesal. ” Legenda basket itu pikirannya terfokus pada satu, berpikir mendalam: hidup

Telah 20 tahun virus HIV bersarang pada Magic Johnson, dan sampai detik ini Johnson tetap melakukan jogging sejauh  lima kilometer ke kantornya di Beverly Hills, di mana ia mengawasi Usaha Magic Johnson, yang mengoperasikan bioskop, Toko Starbucks, dan bisnis lain di lingkungan perkotaan. Johnson biasanya akan kembali pulang jam 9 malam dengan tetap berjalan kaki “Untuk waktu yang lama, saya akan bekerja sampai jam 10 atau 11”. Sementara itu, Johnson juga aktif terlibat dalam yayasan  HIV / AIDS dan pendidikan, dan bekerja dengan pemerintahan Obama pada isu-isu pembangunan masyarakat.

Kini usia Earvin “Magic” Johnson  telah 51 tahun dan telah menghabiskan waktu selama 20 tahun dengan virus HIV tetapi masih tetap bebas AIDS. “Saya diberkati, obat saya ambil benar-benar bekerja dengan baik dengan tubuh saya. Tetapi, tidak bekerja seperti itu untuk semua orang. Banyak orang tidak seberuntung saya. ”

magic johson dan virus HIV
Adakah perubahan yang lain ?

Biarkan seluruh dunia mengetahui siapa ODHA sebenarnya. Dengan bersikap jujur dan terbuka dengan kalangan terdekat dan lingkungan, akan mempermudah akses untuk memperoleh layanan dan informasi kesehatan yang lebih luas, dan bisa mengantarkan kepada kelompok-kelompok pendukung sebaya. Sikap terbuka ini bisa juga membebaskan dari stigma dan diskriminasi.. Tangan-tangan Dunia telah merangkul dan menerima dengan terbuka.

 

Sumber:

http://en.wikipedia.org
http://www.aidsindonesia.or.id
http://www.thedailybeast.com
http://www.undp.org
http://www.usaid.gov
http://www.avert.org 

Lentera Kecil

Media online sarana pembelajaran pendidikan dan pengetahuan informatif, inspiratif dan edukatif

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comments (1)

  1. Saya penasaran dengan obatnya.. tapi selain obat saya rasa tubuhnya juga kuat karena selalu di dukung dengan berolahraga dan berjalan kaki. Mungkin itulah yang membuatnya tetap hidup sampai sekarang dimana orang biasa hanya bisa hidup paling lama 10-15 tahun