
Bahan Bakar Gas (BBG) bisa menjadi alternatif yang sangat baik untuk mobil saat ini. Bahan bakar gas (BBG) pada mobil tidak menyisakan kotoran dan mampu membuat pembakaran lebih sempurna, benturan mesin rendah, daya tahan oli bisa tiga kali lipat karena mesin tidak harus bekerja ekstra keras, ring piston awet, tidak menimbulkan knocking (ngelithik), busi tidak cepat kotor, dengan demikian umur mesin bisa lebih awet.
Selain itu bahan bakar gas (BBG) memiliki oktan tinggi serta ramah lingkungan, bahkan diatas Pertamax. BBG merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini disebut-sebut, cadangan gas bumi kita lebih besar dari cadangan minyak. Bahkan, begitu melimpahnya BBG, sebagian dibakar begitu saja, tidak termanfaatkan dengan baik.
Mobil Bahan Bakar Gas (BBG)
Bagaimana gas bisa ditampung di mobil? Prinsip kerja yang digunakan adalah menggunakan perubahan tekanan. BBG yang ada di tangki induk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), disalurkan lewat kompresor, diterima tabung-tabung bertekanan tinggi antara 200- 300 bar (2.900-4350 psig), lalu disalurkan lewat dispenser setelah tekanan diturunkan menjadi 200 bar. Dengan cara ini, pengisian bahan bakar gas (BBG) ke mobil di SPBG hanya memerlukan waktu 3-6 menit.
Salah satu kendala pemasyarakatan pemakaian bahan bakar gas (BBG) adalah, keraguan akan sistem keamanannya, takut meledak, lebih-lebih bila terjadi kebocoran. Padahal, BBG yang dipakai untuk kendaraan, sama dengan yang digunakan untuk keperluan dapur, dan berbeda dengan LPG. BBG berasal dari gas alam yang keluar dari perut bumi, setelah melalui proses “pemilahan” dari air, mineral dan sebagainya, lalu diambil gas methan-nya.
Hasil inilah yang digunakan untuk bahan bakar kendaraan, dapur dan industri. Dengan demikian, bila terjadi kebocoran, gas akan hilang di udara terbuka. Sedangkan LPG, merupakan hasil penyulingan minyak, sehingga tingkat kepekaannya terhadap api makin besar.
Sekali lagi, persoalan belum populernya bahan bakar gas (BBG) lebih karena kurang dikenalkan ke masyarakat. Masyarakat sendiri masih mengira, BBG tidak aman. Padahal, kenyataannya tidak demikian. BBG tidak sebahaya yang dibayangkan. Negeri maju seperti AS, sudah lama menggunakan BBG, dan belum pernah terdengar ada kecelakaan karena tabung BBG meledak.
Selain itu keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang tidak merata juga menjadi kendala bagi mobil yang ingin menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Mobil Dengan Bahan Bakar Gas (BBG) – Lentera Kecil