
PT Pertamina EP Rantau mengembangkan pohon pijar yaitu teknologi pohon yang dapat menghasilkan sumber energi listrik. Pohon pijar berawal dari penemuan sumber energi listrik baru dari pohon kedondong atau oleh masyarakat Aceh dikenal sebagai pohon Kuda-kuda. Pertamina melalui Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) Field Rantau di Aceh didesain sebagai pusat belajar masyarakat, akan membantu pengembangan riset pohon Kuda-kuda dalam skala besar yang terbukti bisa menghantarkan daya listrik.
Pengembangan pohon pijar atau pohon penghasil listrik ini sejalan dengan bisnis Pertamina yang memberikan perhatian penuh pada pengembangan energi baru dan terbarukan serta merupakan peran aktif Pertamina dalam mendukung program pemerintah tentang efisiensi sumber daya energi dan energi baru terbarukan seperti Dexlite, Pertalite Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan yang mendapat sambutan dari masyarakat luas.
Teknologi Pohon Penghasil Listrik
Berdasarkan penelitian dan percobaan awal yang dilakukan oleh Naufal Rizki salah satu siswa MTSN Kecamatan Langsa Lama, Aceh, satu batang pohon kedondong bisa diperoleh tegangan listrik sebesar 0,7 volt. Kemudian, jika dihubungkan dengan beberapa pohon, baik seri maupun paralel akan diperoleh voltase dan arus yang memadai untuk dikonversikan dalam bentuk daya listrik sedikitnya 12 Watt sehingga dapat menghidupkan 4 lampu bohlam LED masing-masing 3 Watt untuk satu rumah penduduk.
Makin besar daya yang diperoleh, makin banyak daya listrik yang bisa dimanfaatkan. Untuk menghasilkan energi listrik, minimal pohon kedondong sudah berakar kokoh dengan diameter batang minimal 15-20 cm. Lebih besar batang pohon kedondong yang dimanfaatkan lebih baik untuk menghasilkan voltase listrik yang lebih banyak lagi karena kandungan getah sebagai sumber energi listrik yang dihasilkan makin banyak.
Penemuan awal tentang energi listrik dari getah pohon kedondong ini diharapkan dapat diaplikasikan bagi masyarakat miskin yang tidak mampu memasang listrik, dan tempat-tempat terpencil yang belum terjamah aliran listrik. Apalagi pohon kedondong dapat hidup baik di Indonesia yang beriklim tropis.
Menurut Field Manager PT Pertamina EP Rantau Aceh, pengembangan pohon kayu bermuatan listrik ini akan diintegrasikan dengan penghijauan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Pohon ini bernilai ekonomis karena daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dahannya dapat digunakan sebagai pagar kebun masyarakat. Selain untuk pakan ternak, daun kedondong juga bermanfaat untuk ramuan herbal bagi kesehatan.
Pertamina akan terus mendukung dan mengembangkan penemuan di bidang energi dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya yang berada di lingkungan tertinggal, termiskin, terluar. Namun yang paling penting bagi pertamina adalah menginventarisir talenta-talenta yang ada, dan menjadi tugas pertamina untuk mengecek jika ada temuan-temuan seperti ini yang bisa dikembangkan di wilayah lain. Siapa tau ada Naufal-Naufal lainnya.
Pertamina Kembangkan Teknologi Pohon Pijar – Lentera Kecil