
Kondisi tak menentu yang tengah terjadi memang menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Sebagian besar cemas terhadap penularan virus corona dan takut kehilangan pekerjaan. Belum lagi perubahan rutinitas hidup yang sangat drastis karena adanya peraturan untuk bekerja dari rumah, anak sekolah dari rumah, dan tidak boleh bepergian kecuali untuk keperluan penting.
Sebagai orang tua, Anda juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak, baik kesehatan anak balita maupun anak kesehatan anak sekolah. Bagaimana respons anak terhadap rutinitas baru dalam hidupnya yang sekarang? Apakah Si Kecil mampu menghadapi perubahan drastis dalam hidupnya dengan baik? Apakah ada kendala khusus yang ia rasakan?
Kondisi di tiap keluarga tentu berbeda-beda. Imbauan stay at home juga memengaruhi tiap anggota keluarga secara berbeda. Selain melindungi keluarga dari risiko penularan virus corona, Anda juga perlu menjaga anak dari risiko sakit.
Isu Kesehatan Anak yang Penting
Berikut contoh masalah kesehatan anak di Indonesia, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental, yang meliputi kesehatan anak usia dini, kesehatan anak balita, dan kesehatan anak sekolah yang perlu Anda antisipasi.
1. Malnutrisi
Malnutrisi bukan hanya anak yang kekurangan gizi. Malnutrisi adalah kondisi saat seseorang kekurangan atau kelebihan gizi. Dikutip dari situs Hello Sehat, malnutrisi bisa terjadi akibat pola makan buruk. Misalnya, anak tidak suka makan sayur, anak kurang minum air putih, anak terlalu banyak jajan camilan bergula dan berlemak tinggi, dan sebagainya.
Kondisi malnutrisi dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan otak anak, membuat daya tahan tubuhnya menjadi lemah, serta membuat anak berisiko terhadap obesitas. Stunting adalah contoh masalah kesehatan anak di Indonesia yang disebabkan faktor malnutrisi.
Bagaimana dengan keluarga Anda? Apakah selama ini Anda sudah mempraktikkan pola makan yang baik? Pola makan sehat adalah yang terdiri dari gizi seimbang, yaitu mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Zat gizi esensial yang diperlukan tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, berbagai vitamin, dan mineral. Anda dapat memenuhi kebutuhan harian gizi melalui asupan makanan sehari-hari.
Cara bantu penuhi nutrisi harian anak:
- Membiasakan sarapan setiap pagi.
- Makan 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari, atau setara dengan minimal 300 gram sayur dan buah (dua pertiga dari porsi itu terdiri dari sayur).
- Makan bersama-sama seluruh anggota keluarga.
- Sediakan camilan sehat yang tidak mengandung gula atau lemak tinggi, misalnya yang dikukus atau yang dilengkapi sayur dan buah.
- Pastikan anak minum air putih yang cukup, minimal 1.200 ml per hari.
2. Kurang banyak beraktivitas fisik
Pada zaman digital ini, anak cenderung lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan. Ini berbeda dengan zaman sebelum adanya internet, ketika anak banyak bermain di luar rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya.
Pada dasarnya, anak perlu melakukan aktivitas fisik setiap hari. Ini penting untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan membiasakan anak beraktivitas fisik, Anda sekaligus mendidiknya untuk mempraktikkan gaya hidup sehat yang dapat melindunginya dari risiko berbagai penyakit, seperti obesitas dan diabetes.
Dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dijelaskan anak usia 2 tahun atau lebih sebaiknya melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit per hari; dengan intensitas sedang yang menyenangkan dan bervariasi, sesuai usia anak. Durasi itu bisa dibagi ke dalam beberapa sesi, misalnya per 20 menit atau per 30 menit.
Contoh kegiatan fisik yang menyenangkan bagi anak misalnya bermain lempar dan tangkap bola, bersepeda, lompat tali, berjalan santai mengelilingi perumahan, dan menari.
3. Terlalu sering menggunakan gadget
Sebelum era internet, salah satu kegiatan favorit anak adalah menonton televisi. Namun, tren menonton televisi saat ini telah bergeser ke tontonan berbasis internet. Anak zaman now rata-rata menonton tayangan melalui gadget seperti ponsel pintar atau komputer tablet.
Ini bisa dipahami karena anak zaman now umumnya sudah pandai menggunakan gadget sejak usia dini. Selain menonton tayangan di situs atau aplikasi favorit, anak juga bisa belajar dan bermain game di gadget.
Di sisi lain, penggunaan gadget oleh anak ini menimbulkan kekhawatiran. Anak jadi kurang bergerak dan terlalu banyak menatap layar gadget. Ada pula dampak yang lebih serius terhadap tumbuh kembang anak usia dini, seperti keterlambatan berbicara, keterampilan bersosialisasi yang minim, masalah pada penglihatan, dan waktu tidur berkurang.
Banyak penelitian juga menyebutkan, penggunaan gadget secara berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan anak, seperti meningkatkan risiko anak menjadi obesitas.
Panduan penggunaan gadget yang sehat:
- Izinkan anak menggunakan gadget saat usianya di atas 2 tahun.
- Batasi waktu penggunaan gadget pada anak balita sebanyak maksimal 1 jam per hari, sesuai anjuran American Academy of Pediatrics.
- Buatlah aturan penggunaan gadget untuk anak usia sekolah. Misalnya, anak hanya boleh menggunakan gadget saat PR dari sekolah sudah dikerjakan, atau hanya pada akhir pekan.
- Dampingi anak saat ia menggunakan gadget agar orang tua dapat memberikan bimbingan positif, dan agar anak tidak merasa gadget adalah “dunia” lain yang dapat ia jelajahi sendiri.
4. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit gangguan pernapasan kronis yang paling banyak diidap orang Indonesia. Sebagian besar penderita asma adalah anak-anak. Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu timbulnya asma pada anak, yaitu polusi udara, klorin di kolam renang, paparan asap rokok, debu, memiliki alergi tertentu, dan infeksi saluran pernapasan berulang.
Asma juga dianggap sebagai penyakit yang dapat timbul karena keturunan, atau karena anak terlahir dalam kondisi prematur atau berat badan di bawah normal. Meski asma sulit disembuhkan, penyakit ini dapat dikendalikan sehingga tidak mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Untuk menangani asma anak, Anda perlu membuat rencana penanganan asma bersama dengan dokter anak. Alasannya, kondisi penyakit asma pada tiap anak berbeda-beda. Karena itu, Anda perlu membuat rencana penanganan asma khusus untuk anak Anda. Dikutip dari situs Hello Sehat, rencana penanganan asma umumnya meliputi:
- Daftar faktor pemicu asma yang dimiliki anak.
- Gejala awal asma yang perlu diwaspadai orang tua.
- Tanda anak membutuhkan perawatan medis segera.
- Hal yang harus dilakukan orang tua saat asma anak kambuh.
- Jenis obat-obatan yang harus diminum anak, termasuk dosis dan kapan harus mengonsumsinya.
- Cara menggunakan alat bantu pernapasan seperti inhaler atau nebulizer.
5. Stres
Orang tua perlu menyadari bahwa anak pun bisa stres. Dikutip dari situs Kompas, lembaga konseling Personal Growth mencatat empat dari lima anak usia 2-15 tahun mengalami stres.
Dari semua anak yang mengalami stres itu, 40 persen adalah balita dan 60 persennya anak usia sekolah. Menurut psikolog dan direktur Personal Growth, Ratih Ibrahim, secara umum inilah faktor-faktir yang kerap memicu stres pada anak antara lain tuntutan orang tua terkait nilai akademik anak di sekolah, hubungan anak dengan teman-temannya, gaya pengasuhan yang keliru, atau masalah malnutrisi.
Agar kesehatan anak tetap terjaga, orang tua perlu memastikan anak terbebas dari stres. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak mengatasi stres:
- Sediakan waktu bagi anak. Quality time antara orang tua dan anak sangatlah penting untuk menjaga kedekatan antara orang tua dan anak. Bila anak tidak mau menceritakan hal yang membuatnya stres, orang tua jangan memaksa. Cukup dampingi anak hingga ia merasa nyaman dan tenang dan akhirnya mau menceritakan masalah yang sedang dihadapi.
- Jadikan rumah sebagai tempat yang aman dan nyaman. Ini penting agar saat anak merasa dirinya stres, ia akan tetap kembali atau berada di rumah untuk menenangkan diri alih-alih mencari tempat lain. Bila anak berada di rumah, orang tua dapat lebih mudah membantu anak mengatasi stresnya.
- Berikan makanan bergizi yang cukup. Bila asupan gizi anak baik, pertumbuhannya pun dapat berjalan dengan semestinya. Bila kondisi kesehatan anak bagus, ia akan merasa nyaman dan tidak akan gelisah lagi.
6. Perundungan
Anak bisa mengalami bullying atau perundungan secara langsung atau fisik maupun secara virtual (di dunia maya atau media sosial). Meski perundungan di media sosial atau internet tidak dilakukan secara tatap muka kepada korban dan tidak bersifat fisik, dampaknya tetap besar dan mengkhawatirkan, terutama terhadap kondisi psikologis korban. Dengan mencoba pfimegalife.co.id kebutuhan asuransi jiwa di Indonesia dapat menjadi ріlіhаn bijak. Prеmіnуа bіѕа disesuaikan dеngаn usia dаn kеbutuhаn Andа
Anak yang menjadi korban perundungan dapat menderita depresi, gangguan kecemasan, hingga muncul berkeinginan untuk bunuh diri. Anak yang mengalami perundungan tidak selalu mau menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun, termasuk orang tuanya. Karena itu, orang tua perlu peka melihat tanda-tanda anak mengalami perundungan, di antaranya:
- Anak tidak bersemangat melakukan rutinitas atau hobi.
- Anak tidak bersemangat ke sekolah.
- Anak sering mengeluh sakit pada bagian tertentu di tubuhnya.
- Anak tidak bersemangat bergaul atau bermain.
- Penggunaan media sosial anak berubah secara drastis.
Hingga kini, pemerintah belum bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 bisa berakhir. Di tengah ketidakpastian ini, Anda perlu memiliki perlindungan khusus bagi kesehatan anak, termasuk kesehatan anak usia dini, kesehatan anak balita, dan kesehatan anak sekolah.
Asuransi kesehatan bisa menjadi salah satu bentuk perlindungan bagi anak terhadap berbagai risiko kesehatan yang mungkin dihadapi. Dengan begitu, bila suatu hari anak mendapat musibah sakit dan membutuhkan pengobatan khusus, orang tua tidak perlu pusing memikirkan biayanya bila sudah mendaftarkan anak pada produk asuransi kesehatan.
Asuransi kesehatan Mega Hospital Investa dari PFI Mega Life adalah produk asuransi yang menawarkan perlindungan bagi seluruh anggota keluarga. Manfaat yang ditawarkan Mega Hospital Investa dapat dirasakan siapa saja yang berusia mulai dari 6 bulan hingga 59 tahun.
Masa perlindungan yang diberikan pun dapat dirasakan sampai pemegang polis berusia 60 tahun. Produk asuransi Mega Hospital Investa memberikan manfaat berupa santunan harian rawat inap karena sakit atau kecelakaan, santunan rawat inap ICU/ICCU, santunan meninggal dunia karena sakit dan kecelakaan, dan pengembalian premi (no claim bonus).
Setiap orang tua ingin anaknya memiliki masa depan yang cerah dan senantiasa sehat. Segera berikan perlindungan asuransi kesehatan pada anak agar ia dapat menjalani hidupnya dengan tenang dan terus bersemangat dalam meraih cita-cita.
Isu Kesehatan Anak yang Penting