
Modul pelatihan adalah satu unit program pembelajaran terencana yang didesain guna membantu peserta mencapai tujuan pelatihan. Modul merupakan model pembelajaran yang menerapkan pendekatan sistem atau teknologi intruksional.
Setiap modul pelatihan disusun mengikuti alur dan struktur yang sama, mulai dari rasional sampai refleksi, agar fasilitator pelatihan memahami struktur modul pelatihan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang bagaimana pengertian, tujuan, dan cara-cara yang perlu dilakukan untuk melaksanakan modul pelatihan.
Struktur Modul Pelatihan
Meskipun tidak ada struktur model pelatihan yang baku, namun setidaknya memuat 9 struktur, antara lain: rasional, tujuan, alokasi waktu, metode, materi, peralatan dan media, langkah-langkah, evaluasi dan refleksi.
Adapun penjelasan dari masing-masing struktur modul itu adalah sebagai berikut
1. Rasional
Rasional merupakan penjelasan tentang mengapa modul yang sedang dibahas itu penting, relevan dan memiliki kaitan dengan tema tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Rasional menjadi landasan pemikiran yang membantu fasilitator memahami relevansi pelatihan sesuai dengan tema yang dibahas.
Rasional merupakan petunjuk arah bagi fasilitator agar peserta dapat menangkap makna tiap modul. Tahap berikutnya fasilitator memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan selama melakukan proses fasilitasi dan pelatihan. Fasilitator bisa mengarahkan peserta untuk membuat rencana tindak lanjut setiap kali setelah menyelesaikan materi pelatihan. Skema pelatihan bisa digambarkan sebagai berikut: Pembukaan Materi Inti Penutupan (Evaluasi, Refleksi, Rencana Aksi)
2. Tujuan
Tujuan merupakan hal-hal yang ingin dicapai selama peserta menjalankan pelatihan dalam modul tertentu.
3. Alokasi waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan satu modul kegiatan.
4. Metode
Cara-cara yang digunakan untuk melatihkan modul agar tujuan tercapai.
5. Materi
Berisi penjelasan lebih detail tentang gagasan utama dalam modul yang perlu diperhatikan oleh fasilitator agar penyampaian materi tema modul dapat dipahami peserta dengan baik. Materi merupakan uraian ringkas tentang isi atau butir-butir penting pelatihan sehingga fasilitator dapat menangkap hal-hal penting berupa kata kunci yang perlu diperhatikan selama melaksanakan sebuah pelatihan modul. Materi juga merupakan rujukan bahan, berupa tulisan, video, atau multimedia, yang dipergunakan dalam pokok pembahasan sebuah modul.
6. Peralatan dan Media
Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh fasilitator agar semua pelatihan dapat berjalan dengan baik.
7. Langkah-Langkah
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh fasilitator setahap demi setahap untuk melatihkan sebuah modul.
8. Evaluasi
Sebuah penilaian untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran di dalam modul tercapai dan mengetahui sejauh mana tingkat ketercapaiannya.
9. Refleksi
Refleksi menghadapkan peserta pelatihan dengan pengalamannya sendiri untuk menyadari dimensi nilai yang ditangkap oleh peserta setelah mengikuti modul pelatihan tertentu. Refleksi adalah hal-hal berharga yang diperoleh peserta mengenai pentingnya PPK. Kemampuan menangkap nilai ini akan memperkaya pemahaman dan mengubah praksis hidup seseorang.
Contoh Modul Pelatihan
MODUL: PPK Berbasis Budaya Sekolah
1. Rasional
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis budaya sekolah memotret berbagai macam bentuk pembiasaan, model tata kelola sekolah, termasuk di dalamnya pengembangan peraturan dan regulasi yang mendukung PPK. Proses pembudayaan menjadi sangat penting dalam penguatan pendidikan karakter karena dapat memberikan atau membangun nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Budaya sekolah yang baik diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik… dst
2. Tujuan
Setelah mengikuti sesi dalam modul ini peserta dapat:
- memahami dan menyadari pentingnya PPK dalam membangun budaya sekolah;
- mengidentifikasi strategi membangun budaya sekolah;
- dst
3. Alokasi Waktu
Waktu : 135 menit (3 x 45 menit)
4. Metode
Eksplorasi aktivitas, dinamika kelompok, ice breaking, ceramah, simulasi, diskusi, tanya jawab, dan kunjungan kerja.
5. Materi
- Pengertian budaya sekolah,
- Strategi membangun budaya sekolah,
- Konsep gerakan literasi dan strategi mewujudkan budaya literasi,
- dst
6. Peralatan dan Media
Buku-buku bacaan nonpelajaran untuk tingkat SD dan SMP, LCD, slide ppt, Flip chart, spidol, post it, lakban/tape, kertas hvs.
7. Langkah-Langkah
Nomor | Kegiatan | Waktu |
Kegiatan awal (15 menit) | ||
1 | Perkenalan dilakukan dengan menyampaikan secara umum tentang latar belakang fasilitator dan peserta pelatihan | 5’ |
2 | Dst… | |
Kegiatan Inti (110 menit) | ||
3 | Penjelasan apa yang dimaksud dengan budaya sekolah dan komponennya. Fasilitator mengajak peserta berbagi tentang budaya, tradisi dan pembiasaan yang ada di sekolah mereka yang mendukung PPK. Penjelasan tentang praktik pembiasaan usahakan seimbang antara nilai-nilai utama PPK, sehingga masing-masing nilai memiliki contoh | 15’ |
4 | Dst… | |
Kegiatan Penutup (10 menit) | ||
5 | Refleksi tentang membangun budaya sekolah melalui kegiatan: membaca 15 menit, ekstrakurikuler, dan menetapkan aturan/tata tertib sekolah. Apa yang akan Anda lakukan bila kembali ke sekolah masingmasing? | 10’ |
Jumlah | 135’ |
8. Evaluasi
Fasilitator menilai keberhasilan pelatihan dengan model tanya jawab, bagaimana menumbuhkan pembiasaan-pembiasaan dan tradisi baik di lingkungan sekolah, pemilihan kegaitan ekstrakurikuler yang tepat, dan bagaimana mengevaluasi peraturan dan tata tertib di sekolah?
9. Refleksi
Untuk menilai apakah peserta mampu merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam pelatihan sesi ini, fasilitator bisa bertanya tentang hal-hal yang akan dilakukan peserta pelatihan bila mereka kembali ke tempat bertugas masing-masing.
Contoh Struktur Modul Pelatihan
Saya sedang belajar membuat modul pelatihan. Di sini saya menemukan contoh struktur pembuatan modul yang lengkap, dan jelas. Di tempat lain mereka memberikan informasi dalam bentuk uraian saja.