Mobil Tanpa Klakson

Mobil Tanpa Klakson – Seorang teman menceriterakan, ia baru pulang dari Jepang. Nagoya dan Kyoto menjadi dua tempat tujuannya. Ia sangat kagum dengan disiplin orang disana, salah satunya adalah tertib berlalu lintas. Selama ia di sana, ia tidak pernah mendengar bunyi klakson mobil, karena semuanya tertib.

Gantian ketika dia pulang ke negeri tercinta ini, ia hanya bisa mengelus dada. Ia menyetir mobil di Jakarta, berada nomer 3 di belakang mobil lain. Ia di klakson, bunyinya keras lagi. Ah bangsaku, kapan bisa seperti Jepang, keluhnya. Coba pikir, apakah dia minta saya meloncati mobil yang berada di depan saya?

Lain lagi kata Djoko. Ketika ia ke Jepang, di perempatan, dia lihat lampu masih hijau, akan tetapi mobil di depannya berhenti, walaupun ada beberapa sudah berjalan. Lalu ia bertanya kepada teman yang orang Jepang, mengapa ia berhenti. Jawab temannya, orang itu malu, kalau nanti dia berhenti di tengah jalan perempatan. Karena menurut perkiraaanya, waktu tak cukup untuk antri keluar dari perempatan. Nanti bisa membuat kemacetan.

Ketika ia kembali ke negeri tercinta ini, ia mau praktekkan saat mengemudi mobil di Jakarta pada sebuah perempatan yang ramai, ia malah di maki, sok moralis. Padahal ia tahu pasti akan menimbulkan kemacetan jika memaksa jalan. Ia hanya bisa mengelus dada, dan akhirnya ikut gila, ketika lampu sudah kuning tancap gas saja……

Mobil Tanpa Klakson – Lentera Kecil

Lentera Kecil

Media online sarana pembelajaran pendidikan dan pengetahuan informatif, inspiratif dan edukatif

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comments (2)

  1. Benar sekali sekarang zamannya revolusi mental dan mental yang sehat bukan dengan jalan kekerasan yang jadi meluap-luap tentunya positif thinking guys

  2. Sudah saatnya kita “merevolusi mental” …dimulai dari kesadaran diri sendiri…dimulai dari diri sendiri…