
Kini peta dunia berdasarkan teknologi bukan lagi terbagi-bagi oleh ideologi. Pernyataan tersebut diungkapkan Jeffrey Sachs, profesor perdagangan internasional di Harvard University dan direktur dari Pusat Pembangunan Internasional dalam artikel yang berjudul The New Map of the World di The Economist. Prof Sachs seorang penulis yang produktif, dan telah banyak menyarankan kepada pemerintah negara-negara berkembang dan Eropa Timur.
Peta dunia dilihat dari sudut teknologi, kata Prof Sachs, dunia kini terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Kelompok technological innovators. Kelompok negara sebagai inovator teknologi mencakup 15 persen dari penduduk dunia, tetapi menguasai seluruh inovasi teknologi di dunia.
- Kelompok technological adopters. Kelompok pengapdosi teknologi yang mencakup sekitar separuh penduduk dunia, yaitu kelompok bangsa-bangsa yang mampu menguasai teknologi-teknologi baru hasil inovasi, terutama teknologi produksi dan konsumsi.
- Kelompok technologically excluded. Kelompok di luar teknologi mencakup sekitar sepertiga penduduk dunia, yaitu kelompok yang tidak mampu memperbaharui teknologi tradisional mereka dan tidak mampu menguasai inovasi-inovasi yang dihasilkan masyarakat di luar wilayah mereka. Namun kategori technologically excluded ini tidak harus berupa negara atau bangsa; kebanyakan berupa wilayah tertentu dalam suatu negara.
Prof Jeffrey Sachs menegaskan bahwa negara yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi global, akan berangsur-angsur mengalami kemunduran serta keterasingan yang akhirnya dapat menyebabkan kelumpuhan. Salah satu contoh adalah, karena ekspor negara berupa komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, dan hasil pertambangan kemungkinan akan digusur produk-produk sintetis.
Selain itu, masalah demografis memperburuk keadaan negara-negara yang tidak mampu mengikuti perkembangan dinamika teknologi global. Negara-negara golongan ini biasanya memiliki laju pertumbuhan penduduk tinggi, yang hanya akan berhenti bila terjadi serangkaian reformasi melalui pendidikan, terutama pendidikan wanita, dan gerakan keluarga berencana.
Peta Dunia berdasarkan Teknologi
Berdasarkan riset Prof Jeffrey Sachs, ada perbedaan tajam antara negara-negara kelompok technological innovators dengan negara-negara kelompok technologically excluded. Kelompok inovator teknologi memiliki kemampuan berinovasi yang makin tinggi, sedangkan kelompok technologically excluded selalu tertinggal dan semakin jauh dalam kemajuan teknologi.
Akibatnya, tingkat kemakmuran material negara-negara dengan kemampuan inovasi teknologi tinggi berkembang pesat, sedangkan negara-negara atau wilayah-wilayah yang termasuk kelompok technologically excluded kian terjebak ke dalam kemiskinan material.
Berdasarkan situasi itu, tidak ada harapan, kelompok technologically excluded atau yang non-inovator akan dapat mengejar ketinggalan mereka, kecuali bila pendidikan berhasil meningkatkan kemampuan teknologi mereka.
Lantas, bagaimana posisi dan kondisi negara Indonesia menurut Peta Dunia berdasarkan Teknologi?