
Hampir semua orang sebenarnya memiliki bakat untuk menjadi seorang penulis. Buktinya, semua orang selalu aktif menulis status di akun sosial media yang dipunya. Hanya saja, ada yang ingin menjadikan kemampuan menulisnya ke tahap yang lebih profesional. Ada yang tidak.
Cara Mengembangkan Bakat Menulis
Buat kamu yang ingin menekuni dunia tulis menulis secara profesional, ada beberapa cara yang bisa diikuti. Cara-cara tersebut dirangkum dari pengalaman pribadi penulis di filiasukanulis.com, setelah hampir 3 tahun lamanya berkecimpung di bidang kepenulisan.
Tanda Kamu Harus Menjadi Penulis
Baik, sebelum membahas cara mengembangkan bakat menulis, saya ingin memberitahumu tiga hal penting. Jika tiga hal ini ada pada dirimu, artinya kamu berbakat untuk menjadi penulis.
Pertama, pernah terlintas di pikiran untuk menjadi penulis. Biasanya ditandai dengan keinginan untuk menghasilkan tulisan tapi tidak tahu harus menulis apa dan bagaimana memulainya.
Kedua, suka tiba-tiba resah. Lalu setelah menuangkan keluh kesah dalam bentuk tulisan merasa lega. Baik dituangkan dalam buku harian, catatan biasa, maupun sosial media.
Ketiga, suka berbagi cerita di sosial media. Cerita yang dibagikan bisa berupa apa saja. Bisa soal pengalaman pribadi, soal masalah-masalah yang lagi tren, resep masakan, dan sebagainya.
Apakah ketiganya atau salah satunya ada dalam dirimu? Jika ia kamu harus jadi penulis.
Cara Mengembangkan Bakat Menulis
Banyak orang yang menganggap bahwa menulis itu berkaitan erat dengan bakat. Sederhananya, kalau kamu mau jadi penulis ya kamu harus berbakat menulis. Padahal sebenarnya, menulis itu adalah keterampilan yang bisa dipelajari oleh siapa saja. Bahkan bisa dikembangkan sampai akhirnya benar-benar menjadi penulis handal.
Lalu bagaimana cara mengembangkan bakat menulis yang kamu miliki? Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
1. Mulai Menulis
Pernah menonton film Kungfu Panda? Ayah angkat Sang Panda yang berjualan mie ternyata tak punya resep rahasia. Seperti yang telah ia gadang-gadangkan pada para pelanggannya. Begitu juga dengan menulis. Tak ada resep cespleng dalam menulis.
Satu-satunya cara agar kamu bisa menghasilkan sebuah tulisan ya mulai menulis. Lalu terus menulis dan menulis terus. Percayalah, jika kamu konsisten berlatih setiap hari, perlahan tulisanmu akan semakin membaik.
Sebagai langkah awal kamu bisa menulis di sosial media. Jika kamu ingin lebih serius, kamu bisa menulis di blog. Mulai saja dengan membuat blog yang tak berbayar. Buat kamu yang suka menulis fiksi, kamu bisa menulis di platform-platform kepenulisan yang saat ini sudah banyak tersedia. Gratis pula.
2. Rajin Membaca
Menulis dan membaca itu satu paket. Ibaratnya, menulis itu energi dan membaca itu nutrisi. Untuk menghasilkan energi yang besar dan kuat, ya kamu butuh nutrisi yang baik dan sehat. Dan membaca adalah nutrisi yang baik dan sehat.
Dengan membaca artinya kamu juga belajar. Belajar tentang tata bahasa, diksi, dan gaya tulisan dari penulis lain. Selain belajar, dengan membaca kamu juga bisa mendapatkan banyak ide, fakta dan data yang dibutuhkan dalam tulisanmu.
3. Mengikuti Komunitas
Ini sangat penting. Komunitas akan membantumu berkembang lebih cepat. Ada banyak orang yang bisa kamu jadikan guru sekaligus panutan. Orang-orang di sebuah komunitas tak akan pelit berbagi ilmu dan pengalaman untuk Kiat-kiat Penulisan Artikel
Melalui komunitas, kamu bisa mendapatkan informasi-informasi kepenulisan terbaru. Beruoa info pelatihan menulis, info lomba, dan semua info yang terkait dengan dunia kepenulisan. Serunya info itu kamu dapatkan cuma-cuma tanpa harus lelah mencari.
Komunitas-komunitas kepenulisan online saat ini sangat banyak. Kamu bisa mencari infonya lewat sosial media atau google. Lalu ikuti beberapa di antaranya. Ingat, jangan hanya ikut satu komunitas. Biar informasi yang kamu dapatkan beragam.
4. Mengikuti Pelatihan Menulis
Untuk mengembangkan kemampuan menulis kamu bisa mengikuti pelatihan menulis. Saat ini banyak sekali pelatihan menulis yang diadakan secara online mulai dari yang gratis sampai yang berbayar. Kalau mau kamu bahkan bisa belajar dari youtube. Banyak penulis-penulis besar yang berbagi resep menulisnya di sana.
Loh katanya tidak ada resep cespleng dalam menulis? Ia memang. Mengikuti pelatihan apapun tak akan menjadikanmu sebagai penulis handal seketika. Kamu tetap harus praktik. Tapi dengan mengikuti pelatihan menulis kamu bisa mendapatkan wawasan baru tentang dunia kepenulisan dan bisa menambah jaringan.
Dari pelatihan menulis kamu juga akan mendapatkan tips-tips dan teknik menulis. Jika kamu penulis pemula, hal ini akan sangat membantu. Pelan tapi pasti, dari meniru kamu akan menemukan gaya dan teknik menulismu sendiri.
5. Menguasai PUEBI dan Bersahabat dengan KBBI
Sebagai orang Indonesia yang menulis dalam bahasa Indonesia tentu kita harus menguasai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Agar kita bisa menulis dengan baik dan benar. Sebagai seorang profesional tentu saja kita tak lagi bisa menulis ala kadarnya.
Selain PUEBI, kita juga perlu bersahabat dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Mudahnya, sekarang kita tak harus membeli KBBI dalam bentuk kamus yang besar dan tebal. Sudah ada KBBI daring dan aplikasinya. Jika ada kata yang kita ragu bagaimana cara penulisannya yang benar, kita bisa memanfaatkan KBBI daring ini.
6. Menentukan Fokus
Kamu wajib tahu, bahwa penulis itu banyak jenisnya. Ada penulis fiksi dan penulis non fiksi. Penulis fiksi pun cabangnya banyak, ada novelis, cerpenis, dan penulis puisi. Penulis non fiksi ada bloger, content writer, copy writer, penulis buku biografi, dan sebagainya.
Memang tidak ada aturan baku yang menyatakan kalau novelis tak boleh jadi bloger. Atau cerpenis tak boleh jadi content writer. Malah kadang seorang novelis harus bisa jadi copy writer karena terkait dengan pemasaran. Terkadang seorang cerpenis perlu jadi bloger sebagai bentuk branding diri.
Tapi, penulis secara pribadi berpendapat bahwa menentukan fokus itu penting. Sebagai manusia kita tentu punya banyak keterbatasan. Dengan menentukan fokus, kamu jadi tahu mana yang harus kamu pelajari sampai layak disebut mastah. Sebab menulis novel, menulis di blog, menulis buku non fiksi, semuanya memiliki teknik dan aturan yang berbeda-beda.
Bolehkah memilih lebih dari satu fokus? Tentu saja. Semua kembali kepada kemampuan masing-masing. Penulis sendiri memilih 2 fokus untuk saat ini. Yakni belajar menulis novel sambil lalu menulis di blog.
Lalu Selanjutnya Apa?
Yap, jika kamu sudah memutuskan untuk menekuni dunia kepenulisan, mulailah menulis dari sekarang. Perlahan kamu bisa mengembangkan kemampuanmu dengan membaca, mengikuti komunitas, mengikuti pelatihan menulis, menguasai PUEBI, dan bersahabat dengan KBBI. Terakhir, tentukan fokus.
Selamat belajar. Jika di tengah perjalanan nanti kamu menemukan cara mengembangkan bakat menulis yang lainnya. Kamu wajib banget menuliskannya. Agar tulisan bisa lebih lengkap.
Cara Mengembangkan Bakat Menulis