Blog sebagai Media Penyimpanan

Pernahkah terbayang pada pikiran kita tentang membuat blog sebagai media penyimpanan. Blog yang hanya berfungsi sebagai penyimpanan file-file seperti hardisk, flashdisk, memorycard, dan lainnya.

Kemajuan teknologi informasi internet pada saat ini sudah lumayan bagus daripada tahun-tahun sebelumnya. Kecepatan akses internet rata-rata sudah mencapai ratusan kb/detik baik melalui modem kabel, satelit sampai kartu seluler. Mudahnya pelayanan akses internet ditambah lagi bertebaran warnet-warnet sampai ke pelosok daerah, seakan internet sudah menjadi bagian komunikasi masyarakat.

Media penyimpanan Online

Media penyimpanan online cukup banyak mulai dari yang berbayar sampai yang gratis, kita dapat menggunakan sesuai dengan tujuan kita. Hanya saja keterbatasan yang kadang membuat kita untuk berpikir selanjutnya.

Saya ambil contoh: Di Hotfile.com untuk memakai data penyimpanan 100 Gb kita harus mengeluarkan dana $9/bulan atau $55/tahun mendapat 1200Gb. Rapishare, Uploading dan masih banyak hosting penyimpanan data, tentunya dengan harga yang berbeda pula. Keuntungan bila memakai premium, akses luar biasa cepat untuk mendownload, upload, unlimited akses, data yang bisa disimpan besar dan sebagainya.

Namun, masing-masing media penyimpanan online itu ada juga yang memberikannya secara gratis, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Umumnya pemberian dengan jumlah data, waktu penyimpanan, akses download/upload yang terbatas, bahkan terlalu “ribet” bagi akun gratisan. Namanya juga gratis.

Blog sebagai Media Penyimpanan

Orang membuat blog tentunya ada seribu macam alasan. Saya tidak menyebut satu per satu, terlalu banyak. Salah satu kemungkinan alasan adalah membuat blog sebagai media penyimpanan online. Ya, saya membuat dan mengelola blog hanya untuk menyimpan data-data seperti artikel, foto, video dan sebagainya. Lantas apa perbedaan  blog dengan share hosting dalam penyimpanan data?

Share hosting semacam hotfile, rapidshare, ziddu, shared4 dll berfungsi sebagai media penyimpanan online, tidak lebih. Kita baru dapat melihat isi data setelah melakukan download. Sedangkan blog mempunyai kelebihan yaitu data bisa langsung diakses (dilihat) dan pastinya artikel, foto, video dsb di blog mempunyai blog database.

Keuntungan Blog sebagai Media Penyimpanan

1. Suatu saat ketika kita ingin membaca artikel (juga data lain) kita, padahal kita tidak berada di rumah atau di tempat jauh, dimana data tersebut berada di hardisk komputer atau data ada di laptop dan tidak membawa. Bila artikel (dan data) telah diupload ke blog, langsung saja membuka blog lantas membaca/melihatnya di warnet, handphone atau pinjam komputer kantor/teman.

2. Artikel mungkin berguna untuk orang lain, teman, kita cukup memberi url blog agar dilihat tanpa perlu repot mengkopi, mencetak dari hardisk. Pengalaman saya ketika bermain ke rekan dan rekan saya kebingungan membuka file word 2007 di word 2003, saya teringat pernah membahas masalah ini, segera membuka blog ini dan men-download softwarenya. Beres.

3.  Pengganti hardisk. Hardisk di komputer juga ada resiko, entah rusak, kena virus yang bisa membuat data kita hilang. Data di blog bisa sebagai cadangan.

Kerugian Blog sebagai Media Penyimpanan

Kalau hanya membicarakan sesuatu pasti ada untung ruginya. Kekurangan blog sebagai media penyimpanan adalah masalah koneksi internet. Kita hanya dapat melihat data bila ada koneksi internet yang tersambung. (online) juga masalah kecepatan akses internet. Kerugian lain bilamana ada hacker yang merusak blog, kalau hanya deface mungkin tidak seberapa, jikalau sampai menghapus atau merusak data? Laporkan polisi saja, ya 🙂

Kesimpulan dan Saran

1. Kita dapat memilih membuat blog yang gratis atau berbayar, kelebihan kekurangannya pasti ada, anda mungkin lebih tahu dari saya. Kalaupun ingin yang gratis gunakan mesin blog yang terkenal seperti wordpress atau blogspot (saya masih belum mengetahui berapa besar space dan bandwidth yang disediakan keduanya, unlimited-kah?)

2. Ingat kita membuat blog sebagai media penyimpanan, tidak lebih. Untuk itu gunakan thema yang paling sederhana tanpa grafis yang berlebihan agar loading cepat. Tidak perlu memikirkan SEO, SERP, Pagerank, Trafik atau apapun, kalau mungkin matikan fasilitas submit ke search engine. Yang perlu diperhatikan adalah TOS dari penyedia blog, jangan sampai blog diblokir karena melanggar peraturan. Blog ini pribadi untuk kalangan sendiri. Banned google, siapa takut?

3.  Ini kelebihan lain blog sebagai media penyimpanan, sewaktu blogging dan menemukan artikel menarik, copy paste sepuasnya dan masukkan ke blog kita tanpa khawatir tidak terindeks google (malah diharapkan)

4.  Saya punya blog sebagai media penyimpanan sejak tahun 2007 sampai sekarang masih ada. Cuma buat saya saja.

Artikel ini terinspirasi dengan tulisan seorang blogger:

Saya bukan dokter ya. artikel-artikel ini hanya untuk keperluan saya pribadi dari hasil browsing sana dan sini dan untuk referensi saya sendiri dalam mengasuh anak saya. jangan dijadikan patokan. dan untuk yang sumbernya belum saya cantumkan bukan maksud saya ga mencantumkan tapi karena dulu belum terbiasa copas sumbernya jadi kadang lupa sumbernya dari mana. dan ini emang blog copas jadi jangan pada protes kenape… kreativitas saya, ditulis di blog lain yg ga sepopuler blog ini. saya juga ga ngerti kenapa blog ini bisa sepopuler ini sehingga banyak dikunjungi orang. padahal saya juga ga pengen blog ini dikunjungi banyak orang karena ini emang untuk arsip pribadi saya saja. karena website tulisan yang saya pernah baca kadang sudah tutup ketika saya memerlukannya. taruh di hardisk, hardisk suka rusak. ya yang terpikir taruh di blog pribadi. mudah-mudahan pada ga protes lagi kalo ini blog ga kreatif ya emang iya… dan bidang saya bukan kesehatan jelas aja saya ga bisa nulis tentang kesehatan.

 

 

Blog sebagai Media Penyimpanan – Lentera Kecil

 

Lentera Kecil

Media online sarana pembelajaran pendidikan dan pengetahuan informatif, inspiratif dan edukatif

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comments (4)