
Inovasi menjadi kunci paling utama di era industri 4.0 saat ini. Pengertian industri 4.0 awalnya merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada proses perkembangan yang terjadi di bidang manajemen manufaktur. Namun Implementasi Industry 4.0 tidak hanya merombak aspek industri, melainkan juga mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia, termasuk urusan pendidikan.
Gelombang peradaban keempat dalam dunia pendidikan dengan sebutan era pendidik 4.0 memaksa pengelola pendidikan menyesuaikan seluruh kerangka sendi dan perangkat kerja pada setiap segmen pendidikan, termasuk pengelolaan sekolah oleh kepala sekolah.
Kepala sekolah dituntut untuk mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ini. Untuk itu kompetensi kepala sekolah harus ditingkatkan agar mampu berpikir visioner dalam memimpin dan mengelola sekolahnya.
Peran Kepala sekolah di Era Industri 4.0 adalah membentuk peserta didik yang memiliki kompetensi abad 21 agar mampu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Peserta didik yang berkualitas merupakan keluaran (output) dari sistem persekolahan yang baik.
Strategi Kepala Sekolah di Era Industri 4.0
Kepala sekolah menjadi aktor utama yang mengelola masukan (input), proses, dan keluaran (output) dengan berpedoman pada standar nasional pendidikan (SNP). Oleh karena itu, kepemimpinan abad 21 bagi kepala sekolah dapat dilakukan dengan beberapa strategi.
Pertama, kepala sekolah harus mampu melihat peluang dan potensi yang ada dengan mengidentifikasi masalah di sekolahnya sebagai dasar pengembangan sekolah. Yang terpenting bagi kepala sekolah adalah pelibatan secara aktif pemangku kepentingan (stakeholders) sekolah yaitu guru, tenaga kependidikan, siswa dan orangtua serta pihak terkait di luar sekolah untuk menyelesaikan persoalan sekolah.
Kedua, kepala sekolah dalam perannya sebagai supervisor harus mampu berperan sebagai pemimpin instruksional dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran abad 21 sesuai dengan konsep pendekatan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (higher order thinking skills).
Ketiga, kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan abad 21 harus mampu mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah baik guru, tenaga kependidikan, maupun orangtua untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang dinamis sesuai dengan perkembangan industri 4.0.
Keempat, kepala sekolah harus memberikan dukungan semangat dan penghargaan kepada guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang telah mencapai hasil atas prestasi, inovasi, dan pencapaian lain yang membanggakan.
Salah satu kebijakan dari Pemerintah adalah peningkatan kompetensi kepala sekolah yang mampu berpikir visioner dalam memimpin dan mengelola sekolahnya, yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Target utamanya adalah membangun tata kelola dan budaya mutu di sekolah yang berdaya saing tinggi.
Peran Kepala Sekolah di Era Industri 4.0