Sutera Buatan Terinspirasi Jaring Laba-Laba

Sutera Buatan Terinspirasi Jaring Laba-Laba

Bahan sutera memang sangat nyaman dipakai, lembut di kulit, sejuk pada saat cuaca terik dan hangat ketika suhu agak rendah. Sayang, harga sutera alami relatif mahal karena proses pembuatannya yang lama, memerlukan banyak tenaga kerja, biaya tinggi untuk pembudidayaan ulat-ulat sutera, dan skala produksi kecil.

Bukan saja harga jualnya tinggi, sutera juga memerlukan biaya perawatan tinggi karena sering kali tidak bisa dicuci secara sembarangan, beberapa hanya bisa melalui proses dry clean. Belum lagi pemakaian pemutih yang mengandung klorin tidak dianjurkan sebagai cara memutihkan baju sutera alami.

Inspirasi Jaring Laba-laba

Bolt Thread, sebuah perusahaan inovasi garmen berbasis di Emeryville, California, AS, melihat peluang bisnis ini. Berkolaborasi dengan Michigan Biotechnology Institute (MBI), mereka menciptakan sutera buatan yang bisa diproduksi dalam skala besar. Tim peneliti mereka mengambil inspirasi dari jaring laba-laba. Jaring laba-laba mengandung serat protein yang lima kali lebih kuat daripada baja dan lebih tangguh daripada Kevlar, kain terkuat yang anti peluru dan tidak bisa robek.

Mencoba membuat serat kain dari jaring laba-laba bukan hal yang mustahil, tapi tentu saja akan menemui masalah yang sama dengan pengolahan sutera alami dari ulat sutera. Maka sejak 2009, mereka berusaha menciptakan teknologi untuk menduplikasi protein yang dipakai laba-laba untuk membangun jaringnya dengan menganalisis komposisi DNA laba-laba.

Setelah melalui penelitian selama bertahun-tahun dan memakan biaya lebih dari 30 juta dolar, akhirnya tahun ini mereka meluncurkan sutera buatan yang bisa diproduksi dalam skala besar. Sutera Bolt, demikian produk ini disebut, terbuat dari bahan dasar gula, air, garam, dan ragi yang jika dicampur akan menghasilkan protein sutera cair. Adonan yang sepintas terdengar seperti adonan roti ini kemudian diolah melalui proses pemintalan basah (wet spinning) untuk menghasilkan serat sutera, sama seperti proses pemintalan serat akrilik dan rayon. Jika dilihat melalui mikroskop, serat sutera buatan ini memiliki komposisi kimia sama persis dengan serat sutera alami dari laba-laba atau ulat sutera.

Hebatnya lagi, serat buatan ini bisa diolah sesuai keinginan, cukup dengan mengubah sedikit komposisi protein pada proses pembuatannya. Jadi, sutera buatan bisa dibuat menjadi lebih kuat, lebih elastis atau tahan air, tergantung keinginan.

Nyaman dan Praktis

Komposisi kimiawinya yang sama persis dengan sutera alami menjadikan sutera buatan ini senyaman sutera alami. Namun, perbedaan besar terletak pada perawatannya yang jauh lebih praktis karena sutera buatan bisa dicuci dengan mesin cuci biasa. Tidak dijelaskan mengenai cara memutihkan baju sutera buatan berwarna putih, namun diperkirakan akan sama dengan bahan kain lainnya. Produsen pasti akan menyertakan petunjuk perawatan pada label setiap pakaian berbahan sutera buatan ini.

Hingga kini belum diketahui harga jual sutera buatan ini, tapi mungkin sekali akan lebih rendah dibanding harga sutera alami karena skala produksi yang jauh lebih besar dan waktu produksi yang jauh lebih singkat. Saat ini Bolt bekerja sama dengan produsen tekstil di North Carolina untuk memproduksi sutera buatan ini dalam skala komersial.

Tunggu saja, siapa tahu Anda bisa segera menikmati inovasi ini dalam waktu dekat. Bolt bukanlah satu-satunya perusahaan yang mencoba memproduksi sutera buatan ini, perusahaan Jepang, Spiber, dan perusahaan Jerman, Amsilk, juga sedang berusaha mengembangkannya.

 

Sutera Buatan Terinspirasi Jaring Laba-Laba – Lentera Kecil

Lentera Kecil

Media online sarana pembelajaran pendidikan dan pengetahuan informatif, inspiratif dan edukatif

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *